-->

Kamis, 28 Februari 2013

MASYARAKAT DAN PERUBAHAN IKLIM



Masalah global yang mendunia saat ini adalah Perubahan Iklim yang disebabkan oleh Global Warming.  Mengingat pentingnya issue atau masalah itu, maka  wakil-wakil negara berkembang dan negara-negara maju  mengadakan Konferensi  Perubahan Iklim ke 18 di Doha. Keputusan atau kesepakatan Konferensi ini tidak sepenuhnya memuaskan Indonesia.  Dikatakan sebelumnya dalam Konferensi  Protokol Kyoto  negara-negara maju akan menyalurkan dana kepada negara berkembang dalam jangka panjang dimulai dengan kerangka 3 tahun (2013-2015) sebesar 60 miliar USD dan mengurangi emisi.

Kehadiran:

Pertemuan diatas adalah  lanjutan dari  Protokol Kyoto.  Dihadiri oleh 37 negara maju dan Uni Eropa. Selama delapan tahun sejak 1 Januari 2013, mereka akan mengurangi 20% emisi gas Rumah kaca Dunia.   Tiga negara maju:  Rusia, Jepang, Selandia Baru menjadi anggota tetap Protokol Kyoto, Tetapi Kanada dan Amerika Serikat keluar.

Pelaksanaan:
Dalam rangka pelaksanaan Protokol Kyoto ke 2, Delegasi RI untuk COP/CMP ke 28 di Daha, Qatar telah menyepakati dua hal:
1.      Pembentukan Pusat Kajian Kebijakan Lingkungan
2.      Sistem Inventerasisasi Gas Rumah Kaca Nasional

F

F    Fokus

Fokus dari Indonesia adalah deforestasi .  Semua karbon deforestasi yang terus berkembang, hilangnya karbon yang tersimpan di hutan dan peran hutan dalam perubahan iklim, perhatian telah ditujukan dalam pengawasan hutan, untuk melindungi hutan dan memantau emisi dari deforestasi. Sebagian besar diskusi proyek dan tingkat nasional akan difokuskan untuk memastikan integritas lingkungan yang sangat penting
Tetapi yang tidak kalah penting adalah Sistem Inventarisasi Gas Rumah Kaca.   Gas Rumah Kaca adalah gas secara langsung atau tidak langsung dihasilkan oleh aktifitas manusia atau alami perubahan yang keberadaannya di atmosfer.

Diprediksi Indonesia menghasikan Gas Rumah Kaca yang terbesar  dari sumber limbah domestik termasuk sampah plastik. Limbah-limbah belum dikelola dengan baik. Langkah untuk meminimalkan sumber limbah domestik maka diadakan kegiatan invetaris dilengkapi jumlah emisi gas rumah kaca yang telah diinventaris.
Sungguh mengejutkan bahwa jumlah nilai estimasi Gas Rumah Kaca Methan di Jogja dan Sumatera Selatan berjumlah emisi 39.6 ton/tahun dan 35.89 ton/tahun.

Melihat kenyataan demikian, tentu kita sebagai masyarakat harus ikut berpartisipasi aktif dalam mengelola limbah sampah-sampah termasuk sampah plastik.
Saya sendiri tertarik dengan sampah plastik.  Hampir tiap hari saya pergi ke pasar untuk berbelanja. Tiap kali berbelanja satu macam barang dibungkus dengan 1  kantong plastik. Jika saya berbelanja 4 barang, dalam sehari saya menerima 4 kantong plastik.  Bayangkan berapa kantong plastik yang saya terima dan saya buang dalam sebulan 30 x 4 adalah 120 kantong plastik dan dalam setahun 1440 kantong plastik. 

Menyadari bagaimana mahalnya pembuatan kantong plastik diperlukan 12 juta barel minyak per tahun dan 14 juta pohon ditebang. Bahayanya pembuangan kantong plastik karena kantong plastik bukan dari senyawa biologis .  Plastik memiliki sifat sulit tergeredasi . Plastik membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk dapat terurai sampai habis.  Bahkan plastik mencemari tanah air, air laut dan udara.
Setelah menyadari bahaya dan mahalnya kantong plastik, saya memberikan berbagai tips di masyarakat dan penjual di pasar modern dekat rumah saya. Saya bagikan semua kantong plastik untuk digunakan kembali.

Berikut adalah tips saya mengenai kantong plastik bagi masyarakat:


1. Mengembalikan kantongplastik yang saya terima kepada pedagang nya agar dapat kantong plastik itu digunakan kembali untuk orang lain. Artinya sehari mengurangi 1 kantong plastik, seminggu mengurangi 7  sebulan mengurangi 30 kantong plastik.
2.  Memberikan kantongplastik kepada toko atau pedagang yang mempunyai alat daur ulang untuk   kantong plastik.
3.  Membawa tas belanja sendiri .  Dengan demikian akan mengurangi kantong plastik yang tidak  diperlukan.
4.  Menganjurkan kepada pedagang  untuk menggunakan kertas , daun sebagai pengganti kantong  plastik.
5.  Meletakkan kantongplastik yang telah diikat seperti terlihat dalam contoh gambar di sekitar tempat dalam rumah untuk menggantikan tempat sampah dari kaleng. Tempatkan kantong plastik tersebut di tempat dimana anda biasanya menempatkan  tempat sampah misalnya  di tempat laundry atau di kantor.

6. Menggunakan kantongplastik sebagai penyimpan sisa makanan di lemari es.  Namun hal ini  harus diingat bahwa penyimpanan sisa makanan dalam kantong plastik hanya berlaku untuk  waktu yang tidak terlalu lama karena akan terjadi dekomposasi, tidak baik untuk pemanasan.
7. Meletakkan kantongplastik yang telah diikat dalam mobil dan meletakkannya di tempat  dimana kita dapat mengambilnya dengan mudah, seperti di laci di jok atau tempat penyimpanan barang dalam mobil sehingga ketika kita harus makan atau minum, kita dapat gunakan kantong  plastik itu dan mobil kita selalu kelihatan bersih karena tidak ada sisa makanan atau barang-barang    yang tercecer.
8.  Jika kita mempunyai binatang piaraan seperti anjing, kucing, gunakan kantong plastik untuk   mengambil kotorannya di halaman. Gantungkan kantong plastik ke leher binatang piaraan kita ketika kita mengajak jalan-jalan binatang itu dan tiba-tiba harus mengeluarkan kotoran, maka kita tinggal mengambil kantong plastik itu.
9.  Menyumbangkan kantongplastik kepada tempat penitipan bintang piaraan karena mereka pasti memerlukannya.

10.  Menggunakan kantong plastik sebagai bahan pembungkus ketika kita akan mengirim paket.  Selain berguna untuk melindungi paket juga kita ikut mengambil manfaatnya.
11.  Memasukkan kantong plastik ke bagian dalam sepatu ketika kita sedang mengeringkan sepatu sehingga sepatu tetap dalam keadaan baik dan tidak kena air.
12.  Daur ulang plastik menjadi bunga krans yang indah.

13. Daur ulang plastik menjadi tas plastik yang indah .

14. Daur ulang plastik menjadi bunga-bunga plastik kecil yang indah


15. Menyarankan pembuat plastik agar memproduksi dengan bahan yang ramah lingkungan, mencoba mencari inovasi agar bahan baku plastik diganti.
16. Jangan menggunakan plastik untuk membungkus popok bayi atau orang tua . Sebaiknya popok bayi atau orang tua yang penuh kotoran, diikat sampai rapat dan dibuang tanpa dimasukkan ke dalam plastik.

Tidak mudah untuk memulai segala sesuatu dengan kebiasaan baru, tetapi jika kita tidak memulainya kapan lagi akan memulai. Semua harus dimulai dengan yang kecil dan alangkah indahnya jika semua orang dapat mengikuti langkah yang sangat kecil ini untuk menyelamatkan bumi Indonesia dan bumi secara keseluruhan.

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Oxfam.
Oxfam adalah konfederasi Internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.”

Sumber: Studi Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Tahun 2011